dewan kesenian hulu sungai selatan

dewan kesenian hulu sungai selatan
logo

Senin, 22 Maret 2010

Benteng Madang

Dibangun oleh Tumenggung Antaluddin
Benteng Madang dibangun dengan menggunakan 7 lapis batang kayu madang yang terdapat di sekitar tempat itu. Luas bangunannya sekitar 400 meter persegi, berbentuk bundar, bertingkat dua. Tingkat atas digunakan sebagai tempat pengintaian sekaligus tempat pasukan bersenjata api, termasuk 3 pucuk meriam lila.
Pada pinggir puncak bagian selatan dan utara bersusun batu-batu besar, tempat pertahanan bagian bawah yang juga dipersenjatai dengan 3 pucuk meriam lila. Di bagian barat atau belakang benteng terdapat hutan bambu yang cukup lebat sehingga menjadi pagar hidup. Bagian timur, lerengnya merupakan jalan menuju benteng. Jalan itu sengaja dibersihkan dari pepohonan dan semak-semak, sebab di depan pintu benteng ada tumpukan kayu-kayu gelondongan yang dapat digulingkan jika serdadu Belanda mencoba naik.
Alat pertahanan lainnya adalah berupa jembatan-jembatan palsu, terbuat dari kayu-kayu gelondongan. Jika diinjak jembatan akan berguling. Orang yang tidak waspada akan kehilangan keseimbangan, tercebur ke sungai dan disambut oleh sungga, yaitu batangan besi runcing yang tersimpan di bawah permukaan air. Pada beberapa bagian pinggiran sungai juga terpasang sungga, menahan orang yang menyeberang dengan berenang atau naik perahu. Di bentangan padang ilalang terdapat juga lubang-lubang jebakan yang di dalamnya berisi sungga. Selain itu ada juga jalan rahasia di bawah tanah, jalan yang merupakan keluar-masuk pasukan penyergap.(berita terkait dapat dilihat pada halaman sejarah)

tapak tilas



menelapaki luran perjuangan proklamasi gubernur tentara alri divisi IV pertahanan kalimantan, diperingati setiap tahun di kabupaten hulu sungai selatan (terkait dengan ini silahkan lihat di halaman sejarah)